Beberapa Cara Cut Loss Saham Agar Tidak Loss
Cutloss merupakan strategi mengurangi risiko.
Saya pribadi sangat jarang melakukan cutloss, walaupun loss sangat dalam. Saya cutloss apabila ada indikasi emiten tersebut akan pailit atau ada kesempatan exit. Itupun jarang karena saya memperhatikan rasio likuiditas saat memutuskan investasi ke suatu saham.
Saya melakukan cutloss dengan sangat hati-hati. Jangan sampai cutloss tersebut mempengaruhi kinerja portofolio saya. Berikut strateginya.
1. Strategi Mencegah Kerugian Besar Apabila Harus Cutloss
Strategi cutloss harus disiapkan bahkan sebelum kita mulai membangun portofolio.
Strategi diversifikasi cukup kontroversial, tetapi diversifikasi adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko sembari mempertahankan return. Karena ketika harus cutloss, tidak akan menimbulkan kerugian besar. Kerugiannya pun sangat mudah ditutupi dengan return dari saham lain.
2. Strategi Exit pada Emiten Kinerja Jatuh
Meskipun jarang, saya tetap melakukannya apabila ada kesempatan. Hasil dari exit/cutloss tersebut saya gunakan untuk membeli emiten lain yang menarik.
Saya cutloss bertahap apabila harga sahamnya naik mendekati ARA. Itupun saya mempertimbangkan gain dari emiten lain agar secara keseluruhan saya tidak mengalami loss.
Apabila belum ARA, saya abaikan saja sahamnya dan fokus ke saham lain. Sembari memantau rasio likuiditasnya.
3. Cutloss pada Emiten Hendak Pailit
Saham hendak pailit adalah yang paling berbahaya. Risiko terbesarnya adalah disuspensi hingga delisting. Alias uang kita di saham tersebut tidak bisa diambil lagi.
Apabila ada indikasi tersebut, saya berusaha untuk cutloss sesegera mungkin. Tidak peduli posisi harganya dimana. Namun saya tetap cutloss secara bijak dengan memperhatikan gain dari emiten lain. Jadi meskipun tidak signifikan, saya tetap berusaha mengurangi dampak cutloss tersebut.
4. Strategi Cutloss Tanpa Harus Loss
Dalam strategi investasi saya, ada saham yang untuk investasi jangka panjang dan jangka pendek. Investasi jangka pendek seringkali disebut trading, namun saya tetap menggunakan analisa fundamental. Hasil trading menghasilkan capital gain harian. Dividen juga bisa disebut keuntungan dari investasi.
Sebaliknya, cutloss menghasilkan capital loss. Jadi, tiap kali saya memutuskan cutloss, setiap harinya saya memastikan agar capital loss lebih kecil dari capital gain dan dividen yang diterima di hari itu. Apabila melebihi capital gain + dividen, saya lanjut kembali di kemudian hari.